Menurut Bolatimes.com, mengutip sumber dari Suara.com, membenarkan bahwa anggota Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) termasuk Presiden Mochamad Iriawan dan pejabat kunci baru saja mengadakan pertemuan darurat setelah meminta lembaga ini untuk sering mengadakan kongres luar biasa.

Pada 14 Oktober malam, pers Indonesia mengatakan bahwa tim investigasi independen (TGIPF) tragedi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober yang menewaskan 131 orang, melaporkan kesimpulan penyelidikan, yang merekomendasikan Ketua PSSI Mochamad Iriawan dan Anggota komite eksekutif lainnya harus menerima tanggung jawab dan mengundurkan diri usai tragedi tersebut.

TGIPF menyatakan PSSI tidak mengontrol secara ketat, dan kurang profesional sehingga menyebabkan tragedi maut pada pertandingan antara tim Arema FC dan Persebaya Surabaya. mereka meminta untuk bertanggung jawab secara moral atas para korban tragedi tersebut.

Sejak saat itu, TGIPF selain meminta pengunduran diri Ketua Umum Mochamad Iriawan dan pengurus, PSSI juga harus menggelar Rapat Umum darurat.

Usai pengumuman TGIPF ini, Mochamad Iriawan menggelar rapat darurat dengan para petinggi PSSI. Namun, belum ada pernyataan resmi yang dibuat.

Berdasarkan pantauan wartawan di Suara.com, pertemuan para tokoh kunci PSSI selain Ketua Umum Mochamad Iriawan juga dihadiri oleh Bapak Haruna Soemitro (anggota), Iwan Budianto (Wapres PSSI), Yunus Nusi (Sekjen) dan Bapak .Maaike Ira Puspita. Sekretaris Jenderal Yunus Nusi tidak mau berkomentar setelah laporan TGIPF, perwakilan PSSI mengatakan akan mengumpulkan anggota komite eksekutif untuk mengadakan pertemuan lagi setelah pertemuan dengan pejabat pimpinan utama PSSI.

Masih belum jelas setelah rapat darurat PSSI dan anggota komite eksekutifnya (12 orang), apakah akan ada keputusan mundur secara kolektif yang akan berdampak menjerumuskan sepakbola Indonesia ke dalam krisis.

Sebelumnya, pelatih tim Indonesia Shin Tae-yong juga angkat bicara soal tragedi yang terjadi, selain turut berbela sungkawa dan menyayangkan tragedi tersebut, ahli strategi asal Korea itu juga menyatakan jika Presiden PSSI Mochamad Iriawan mengundurkan diri karena tanggung jawab atas tragedi tersebut, dia juga akan mengundurkan diri, karena: "Kita adalah tim", ketika ada masalah, semua orang harus bertanggung jawab bersama" ujarnya.